POPULER

Dari 4 Dec 2012

Monday 9 March 2015

Hipertensi, Preeclampsia dan Arteriosklerosi

HIPERTENSI Pada Ibu Hamil

Pengalaman Desi Baeddiana, warga kota Bogor kelahiran Surabaya 1966.
Usia kandungan 8 bulan, tekanan darah (tinggi) 170/100
Menurut dokter kandungan, dr. Namrah Sanin, di Klinik Satria, Bogor, dengan persalinan normal maka risiko yang harus ditanggung oleh wanita dengan tekanan darah tinggi saat usia kehamilan mendekati kelahiran adalah janin mati keracunan dalam kandungan atau hidup cacat, atau harus dilakukan proses persalinan melalui operasi caesar.

Untuk mengatasi darah tinggi / hipertensi, Desi Baeddiana mengikuti saran Dr Joko Sulistyo, APU, peneliti bagian enzimologi dan bioteknologi, LIPI, Bogor.Desi rutin mengkonsumsi VCO 2 kali sehari, masing-masing 2 sendok makan sesudah sahur dan 2 sendok makan saat berbuka puasa. Ia juga memperbanyak makan sayuran dan buah serta mengurangi makanan berlemak, daging dan garam.
Setelah seminggu meminum VCO, kesehatan Desi mulai berangsur pulih. Bengkak di kaki perlahan mengecil. Rasa tegang dan pegal berkurang. “Badan jadi fit. Tidak gampang lelah. Tidur pun nyenyak,” ujarnya.
Setelah lebaran, ia meningkatkan konsumsi VCO menjadi 2 sendok makan 3 kali sehari: pagi, siang dan malam. Dua minggu kemudian Desi mengecek kondisi kandungan ke bidan. Angka tensimeter menunjukkan 130/90. Ia pun bisa melahirkan secara normal pada 23 Desember 2004 tanpa harus mengeluarkan biaya Rp3-juta-Rp4-juta untuk operasi caesar. Putra kelima nya itu lahir normal dan sehat yang diberi nama Raihan Herdian dengan bobot badan Raihan mencapai 3,1 kg. “Ia lahir normal. Malah kulitnya lebih bersih dan cerah dibanding saudaranya yang lain,” ucap Desi. Selang beberapa hari setelah Raihan lahir, tensi darah kembali normal 120/70.

KERACUNAN KEHAMILAN atau PREECLAMPSIA
Gejala darah tinggi seperti pembengkakan, pegal-pegal, otot kaku dan tegang pada kehamilan Desi Baeddiana dikenal dengan istilah keracunan kehamilan atau dalam bahasa kedokteran disebut Preeklampsia. “Itu ditandai meningkatnya tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg,” ujar dr Maisuri T Chalid, SpOG., ahli kandungan yang juga staf dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Menurut dr Maisuri T Chalid, SpOG., hipertensi pada ibu hamil menyebabkan kerusakan organ vital seperti ginjal, hati, bahkan otak. “Kalau kasusnya berat bisa terjadi sindroma HELLP. Artinya, sel darah merah pecah dan kadar trombosit menurun, hal itu bisa mengakibatkan pendarahan saat melahirkan”. Bila trombosit menurun, otomatis pembekuan darah tidak terjadi. Kejang-kejang atau koma (EKLAMPSIA) saat melahirkan pun bisa dialami oleh sang ibu.
Janin pun tak luput dari bahaya. Aliran darah pada plasenta berkurang alias ISKEMIA PLASENTA. “Aliran oksigen dan nutrisi pasti terganggu, pertumbuhan bayi otomatis terhambat. Tandanya, bayi lahir dengan bobot rendah bahkan kurangnya pasokan nutrisi dan oksigen dapat mengakibatkan janin mati sebelum dilahirkan”.

HIPERTENSI PRIMER
Pada kondisi normal, hipertensi yang umum menyerang pasien adalah hipertensi primer yang disebabkan faktor keturunan dan lingkungan, seperti stres, konsumsi garam berlebihan, kegemukan, minum alkohol, dan pola hidup tidak sehat.“Frekuensi terjadinya mencapai 90-95%,” ujar Prof Dr dr Syakib Bakri, Sp PD-KGH, kepala sub-bagian ginjal-hipertensi bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Penyebab hipertensi diantaranya karena asupan garam yang berlebihan. Garam mengandung unsur natrium (Na) yang mudah mengendap di dinding pembuluh darah. Jika kadar garam mengendap banyak, pembuluh darah pun mudah terangsang untuk konstriksi alias menyempit. Penyempitan itu mengakibatkan kecepatan aliran darah meninggi. Itulah sebabnya penggunaan VCO untuk mengatasi hipertensi tidak berdampak negatif. Malah memberi pengaruh yang baik bagi kesehatan. Karena VCO termasuk lemak jenuh rantai sedang (C8-C12) yang gampang hancur. Sehingga asam laurat, asam kaprilik dan asam kaprik tidak menyisakan endapan setelah diolah di dalam hati. “Ia hanya menghasilkan energi \dan tidak meninggalkan endapan,” ujar Dr Joko Sulistyo, APU, alumnus Departemen Pertanian, University of Tsukuba, Jepang,yang adalah peneliti mikrobiologi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).

Penelitian Prof. Jon J Kabara, Ph.D, profesor meritus di Michigan State University, USA menguatkan pendapat Dr Joko Sulistyo, APU. Asam lemak jenuh rantai sedang yang banyak terkandung dalam VCO mudah dicerna dan mudah diserap dibanding asam lemak jenuh rantai panjang. Karena mudah dan cepat terbakar, asam lemak jenuh rantai sedang itu menghasilkan energi tanpa menghasilkan ester dengan kolesterol. “Asam lemak jenuh rantai sedang digunakan tubuh untuk menghasilkan energi. Ia jarang masuk sebagai lemak tubuh atau mengendap dalam pembuluh darah. Hal itu tidak meningkatkan kadar kolesterol dalam darah,” demikian pendapat Prof. Jon J Kabara, Ph.D.

ARTERIOSKLEROSI atau Pengapuran Pembuluh Darah
Mencegah arteriosklerosis sangatlah penting karena Arteriosklerosis (pengapuran pembuluh darah) juga mengakibatkan tekanan darah naik. Pengapuran terjadi karena kolesterol dan kandungan lemak jenuh yang berlebihan di dalam pembuluh darah. “Daging banyak mengandung lemak jenuh. Itu bisa mengakibatkan pengapuran pembuluh darah,” tutur Prof Dr dr Endang Susalit, Sp PD-KGH, guru besar Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Selain lemak, konsumsi gula berlebihan, dan merokok juga bisa menyebabkan endapan pada pembuluh darah.

Ketika bakteri Chlamydia pneumonia (satu penyebab arteriosklerosis) memasuki aliran darah, ia menyerang dinding pembuluh darah. Selain bakteri, zat radikal bebas dan lemak trans juga mampu merusak lapisan pelindung sel. Akibatnya sel hancur dan mati. Dinding bagian dalam pembuluh darah pun mengalami infeksi kronis (luka). “Virus, bakteri, zat radikal bebas, dan asam lemak trans penyebab terjadinya luka,” kata Dr Joko Sulistyo, APU.

Menurut Walter Willet, MD., profesor epidemiologi dan nutrisi, Harvard School Public Health, Amerika Serikat, asam lemak trans dihasilkan dari minyak tak jenuh yang mengalami hidrogenasi atau pemanasan suhu tinggi. “Semakin banyak asam lemak trans yang dimakan, semakin besar kerusakan jaringan dan organ. asam lemak trans 2 sampai 3 kali lebih jahat dibanding lemak jenuh,” katanya. Menurut Walter lemak yang paling berbahaya itu banyak ditemukan pada bahan pengawet, bumbu penyedap, dan margarin, 35-48%. Asam lemak trans mampu menyebabkan arteriosklerosis.

ANTIMIKROBA
Dalam proses penyerangan, semua zat jahat itu menghasilkan luka pada dinding dalam pembuluh darah. Untuk menyembuhkan luka, trombosit, kalsium, protein darah, dan protein lain bersatu untuk menutup luka alias plak. Sayangnya, selama bakteri terus menginfeksi dinding, plak terus berkembang dan menumpuk.
“Jadi walaupun sel darah putih berusaha menutup luka, plak terus menumpuk karena bakteri masih hidup, timbunan mengakibatkan kolesterol bersama asam lemak trans yang berukuran besar tidak bisa mengalir di dalam pembuluh darah. Penyumbatan pembuluh darah pun terjadi. Untungnya, asam lemak trigliserida yang banyak terdapat dalam VCO merupakan asam lemak jenuh rantai sedang. Saat dimakan, trigliserida mudah pecah menjadi monogliserida, digliserida, dan asam lemak bebas. Monogliserida dan asam lemak bebas inilah yang menjadi antimikroba. Monogliserida yang terdiri dari monolaurat bersama asam laurat, ampuh membunuh berbagai macam bakteri termasuk Chlamydia pneumoniae. Hasil penelitian Prof Jon J Kabara, Ph D menunjukkan asam lemak jenuh rantai sedang memiliki aktivasi yang signifikan terhadap bakteri gram-positif, tetapi tidak bakteri gram-negatif.” ujar Dr Joko Sulistyo, APU.

ANTIVIRUS
VCO juga bertindak sebagai antivirus. VCO mampu mematikan virus yang terlindung oleh lapisan lemak. Itu karena asam lemak jenuh rantai sedang pada VCO mampu menghancurkan membran lemak virus. Karena membran asam lemak jenuh lebih kecil, aktif bergerak, dan mampu menekan membran virus, ia mudah menempel dan diserap oleh zat jahat. Di dalam virus, membran asam lemak akan terbuka dan menumpahkan seluruh isi. Hasilnya, seluruh bagian virus dihancurkan dengan mudah. “di VCO bahan paling bagus adalah asam laurat. Ia mempunyai aktivasi antivirus paling besar dibanding asam kaprilik dan miristik,” kata Prof Jon J Kabara, Ph D.

KOLESTEROL dan SAKIT JANTUNG
Menurut Prof Dr dr Budhi Setiantio, SpJP(K), ahli kardiologi Pusat Jantung Nasional Slipi, peningkatan jumlah HDL adalah positif. “Kolesterol HDL adalah kolesterol yang baik,”katanya. Ia mengikis lemak yang melekat pada dinding pembuluh darah. Dengan demikian, aliran darah tidak terhambat.

Tidak semua orang dengan kolesterol darah yang tinggi mengembangkan resiko sakit jantung dan tidak semua orang dengan serangan jantung mempunyai kolesterol darah tinggi. Jika tuduhan kolesterol darah tinggi penyebab sakit jantung, setiap orang yang meninggal karena penyakit jantung akan mempunyai kadar kolesterol yang bertambah, namun tidak demikian. Kenyataannya, kebanyakan orang yang mendapatkan serangan jantung tidak mempunyai kolesterol darah tinggi.

Seperti yang diterangkan di atas, Minyak Kelapa Dara (VCO) tidak meningkatkan kadar kolesterol darah maupun kadar TRIGLYSERID dan gumpalan darah yang berlebihan. Bahkan VCO dapat merangsang metabolisme, yang dengannya dapat merendahkan kadar kolesterol.
VCO dapat menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) sambil meningkatan kadar HDL atau kolesterol baik. Studi tahun 1980 oleh Dr Hostmark menunjukkan bahwa tikus yang makan 10 persen VCO menghasilkan lebih sedikit LDL (kolesterol buruk) dan lebih banyak HDL dibanding tikus yang makanannya terdiri dari 10 persen minyak bunga matahari.

Hasil penelitian dari tahun 1970 hingga 1980 menunjukan bahawa Minyak Kelapa Dara (VCO) baik untuk jantung meskipun pada waktu itu lemak jenuh dituduh dapat meningkatkan resiko sakit jantung.
Minyak Kepala Dara terbukti mempunyai banyak pengaruh yang berhubungan dengan penurunan risiko sakit jantung dibandingkan dengan minyak makan lainnya.
Minyak Kelapa Dara juga dapat menurunkan timbunan lemak tubuh, mempertinggi angka kelangsungan hidup, mengurangi pembentukan gumpalan darah, memperkecil radikal bebas di dalam sel, menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan hati, menambah cadangan antioksidan di dalam sel dan menurunkan kadar kemungkinan terjadinya sakit jantung pada masyarakat.
Dengan mengkonsumsi Minyak Kelapa Dara akan mengurangkan kemungkinan terjadinya serangan penyakit jantung.
Berdasarkan bukti ini maka Minyak Kelapa Dara dipandang sangat baik untuk jantung, Minyak Kelapa Dara bukan hanya tidak berbahaya tetapi berperanan sangat penting dalam memerangi sakit jantung. Karena begitu luar biasa peranan MINYAK KELAPA DARA maka ia menjadi senjata baru yang ampuh dalam melawan sakit jantung.

Sumber: Majalah Trubus, 2005 - (Imam Wiguna dan Rahmansyah Dermawan)

.....

Mencegah dan Menurunkan Kolesterol Darah
Kandungan-kandungan lain dalam minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) seperti asam laurat, asam kaprat, asam kaprilat, dan asam kaproat terbukti efektif sebagai antivirus, antibakteri, antidiabetes, antiobesitas, bahkan antikanker. Sayang, masih banyak orang ragu meminum minyak kaya manfaat itu. Riset secara klinis efek kolesterol ekstrak Cocos nucifera itu diteliti oleh K.G. Nevin dari Department of Biochemistry, University of Kerala, India. Nevin menemukan VCO tak meningkatkan kolesterol dalam darah, justeru melindungi jantung. Sebabnya, VCO mampu meningkatkan kolesterol baik dan mengenyahkan kolesterol jahat.

Penelitiannya melibatkan 3 kelompok tikus masing-masing 6 ekor. Selama 45 hari seluruh tikus percobaan itu diberi minyak kacang 8 g/100 g bobot tubuh sebagai kontrol, minyak kelapa asli 8 g/100 g, dan VCO 8 g/100 g. Pada hari ke-46 hewan percobaan dipuasakan selama satu malam sebelum diinjeksi mati dengan menggunakan sodium pentatonat.

Serum jaringan darah, hati, ginjal, dan jantung dianalisis kadar lemaknya. Caranya, sebanyak 500 mg jaringan darah dihomogenisasi dengan kloroform dan metanol, perbandingan 2:1, lantas dicampur dengan 0,02% kalsium klorida. Setelah diaduk dan didiamkan. Minyak menyambung di bagian atas. Airnya diserap menggunakan teknik evaporasi agar menjadi bubuk kering.

Dari situlah total kolesterol, trigliserida, dan fosfolipida. Hasilnya nilai kolesterol di jaringan darah tikus pengkonsumsi VCO 17% lebih rendah dibanding minyak kacang dan minyak kelapa. Bahkan, pada jantung dan hati, total kolestrolnya 23% dan 30%, lebih rendah dibanding minyak kacang dan minyak kelapa biasa.

Nilai trigliserida pada darah tikus pengkonsumsi VCO juga menunjukkan 46% lebih rendah dibanding kontrol minyak kacang dan pembanding minyak kopra. Di Indonesia, uji praklinis VCO terhadap kolesterol juga dilakukan oleh Dr Joko Sulistyo, periset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, LIPI. Hasil risetnya; kadar kolesterol mencit yang diberi VCO 50 mikroliter turun 9 mg/dl pada hari ke- 28. Melorotnya kolesterol itu juga diimbangi oleh naiknya HDL-dikenal sebagai kolesterol baik-pada hari ke-13. Itu amat menggembirakan karena memperkecil risiko beragam penyakit seperti serangan jantung dan arteriosklerosis.
Sumber: Majalah Trubus, 2009 - (Ari Chaidir/Peliput: Faiz Yajri dan Vina Fitriani)


VCO MENJAGA KESEHATAN JANTUNG dan PEMBULUH DARAH
Hasil Penelitian menunjukkan adanya hubungan penyakit jantung dan pembuluh darah dan infeksi virus atau infeksi bakteri yang akan menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah.
Karena VCO bersifat antibakteri dan antivirus maka dapat membantu mencegah pembentukan plak dengan cara membunuh mikroorganisme pencetus timbulnya plak.
Selain itu, satu diantara penyebab penyakit jantung adalah kadar kolesterol darah yang tinggi. Penumpukan kolesterol disebabkan konsumsi lemak yang berlebihan dalam menu sehari-hari sehingga kelebihannya disimpan dalam tubuh.
Dalam VCO terdapat MCFA yang mudah dimetabolisme untuk menghasilkan energi tidak, ditimbun sebagai lemak tubuh. Konsumsi rutin VCO juga mencegah terjadinya pengentalan darah akibat agregasi trombosit dan mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah (Aterosklerosis/Atherosklerosis/ Arteriosklerosi)


Pengalaman Untung Sukarji, menderita PENYUMBATAN PEMBULUH DARAH / ARTERIOSKLEROSI di sekitar panggul dekat tulang ekor, rasa nyeri mengakibatkan ia tak sanggup berjalan.
Setelah mengkonsumsi 24 botol VCO kemasan 125 ml (3000 ml) selama 2 minggu rutin dan dikombinasi dengan akupunktur kondisinya berlangsung pulih. Kini bahkan sanggup lari pagi.
(Sumber: Majalah Trubus, September 2005)